Ilustrasi. Waspada pinjol ilegal. |
Jakarta, Pewarta.co.id – Asosiasi Fintech Pendanaan Indonesia (AFPI) kembali menegaskan komitmennya dalam memberantas praktik pinjaman online (pinjol) ilegal dan meningkatkan literasi keuangan masyarakat.
Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum AFPI, Entjik, S. Djafar, dalam AFPI CEO Forum 2024 yang digelar pada 6 Agustus lalu.
"Kami berkomitmen untuk terus memerangi pinjol dan mendorong akses pendanaan yang lebih luas di Indonesia," tegas Entjik dalam keterangan resmi.
Forum yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menjadi ajang konsolidasi bagi industri fintech lending dalam menghadapi tantangan dan peluang di masa depan.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan OJK, Agusman, turut memberikan pandangannya mengenai potensi besar industri fintech lending dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Fintech lending pertumbuhannya mencapai 26 persen yoy, berarti ini adalah institusi keuangan yang paling tinggi pertumbuhannya di negeri ini," ujar Agusman.
Ia juga menyoroti pentingnya membangun branding baru untuk industri ini agar terlepas dari stigma negatif yang seringkali melekat pada istilah "pinjol".
Agusman yakin bahwa dengan kualitas NPL (Non-Performing Loan) yang terjaga baik, industri fintech lending dapat terus tumbuh secara berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang belum memiliki akses penuh terhadap layanan keuangan konvensional.
Fokus pada sektor produktif
Data dari AFPI menunjukkan bahwa hingga Mei 2024, industri fintech lending telah menyalurkan pinjaman mencapai Rp874,5 triliun kepada 129 juta peminjam di Indonesia.
Menariknya, porsi penyaluran untuk sektor produktif mencapai 30,61 persen, mengindikasikan adanya pergeseran positif dalam pemanfaatan layanan fintech lending.
Tantangan dan peluang
Meskipun telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, industri fintech lending masih menghadapi berbagai tantangan, seperti maraknya praktik pinjol ilegal dan kebutuhan akan peningkatan literasi keuangan masyarakat.
Namun, AFPI optimis bahwa dengan kerja sama yang baik antara seluruh pemangku kepentingan, tantangan-tantangan tersebut dapat diatasi.
AFPI CEO Forum 2024 menjadi bukti nyata dari komitmen industri fintech lending dalam menciptakan ekosistem keuangan yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.
Melalui berbagai inisiatif dan kolaborasi, diharapkan industri ini dapat terus tumbuh dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional.