Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, saat memastikan akan melanjutkan penerapan Kurikulum Merdeka Belajar untuk semua tingkatan sekolah. |
LAMONGAN, PEWARTA JATIM - Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menegaskan komitmennya untuk melanjutkan penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di seluruh jenjang pendidikan di Lamongan, mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi.
Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim yang ingin menjadikan Kurikulum Merdeka Belajar sebagai fondasi pendidikan Indonesia.
"Pendidikan di Lamongan akan terus menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar karena selaras dengan filosofi Ki Hajar Dewantara yang mengedepankan kemandirian dan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar," ujar Yuhronur, seperti dikutip Jumat (3/5/2024).
Lebih lanjut, Yuhronur menjelaskan bahwa komitmen Pemkab Lamongan terhadap pendidikan juga diwujudkan melalui pemberian Beasiswa Pendidikan Terintegrasi dan Gratis (Perintis).
Beasiswa ini bertujuan untuk memberikan akses pendidikan yang merata bagi seluruh siswa di Lamongan. Hingga saat ini, Beasiswa Perintis telah menjangkau 18 ribu siswa selama tiga tahun terakhir.
"Pendidikan merupakan kunci untuk membangun masa depan bangsa. Dengan pendidikan yang berkualitas, kita dapat melahirkan generasi muda yang berdaya saing dan siap membawa Indonesia Emas 2045," tegas Yuhronur.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Lamongan, Munif Syarif, menjelaskan bahwa salah satu keunggulan penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di Lamongan adalah adanya asesmen awal untuk mengetahui perbedaan kemampuan siswa.
Hal ini memungkinkan guru untuk memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing siswa.
"Dengan asesmen awal, kita dapat memetakan kemampuan siswa yang berbeda-beda. Sehingga, semua siswa akan mendapatkan pembelajaran yang optimal dan sesuai dengan potensinya," terang Munif.
Keberhasilan Kabupaten Lamongan dalam memajukan pendidikan juga tercermin dari peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Pendidikan setiap tahunnya.
Pada tahun 2023, IPM Lamongan mencapai 75,29 yang masuk kategori tinggi, sedangkan Indeks Pendidikan mencapai 0,668.
"Peningkatan IPM dan Indeks Pendidikan ini menunjukkan bahwa pendidikan di Lamongan terus mengalami kemajuan. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di Lamongan agar dapat melahirkan generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan siap membangun bangsa," pungkas Munif.