Ilustrasi. Deflasi ekonomi. |
Mojokerto, PEWARTA JATIM - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mojokerto mencatat, daerahnya mengalami deflasi sebesar 0,04 persen pada bulan Januari 2024.
Angka ini lebih rendah dibandingkan deflasi Jawa Timur yang mencapai 0,10 persen.
Kepala Bappeda Kabupaten Mojokerto, Bambang Eko Wahyudi mengatakan, deflasi terjadi karena beberapa komoditas mengalami penurunan harga, seperti:
- Bensin
- Daging ayam ras
- Beras
- Cabai rawit
- Cabai merah
- Telur ayam ras
"Kelompok makanan, minuman, tembakau, kelompok perumahan, air, listrik, bahan bakar dan kelompok transportasi memberikan andil deflasi," ungkap Bambang, Jumat (9/2/2024).
Meskipun mengalami deflasi, Kabupaten Mojokerto juga mengalami inflasi akibat kenaikan harga beberapa komoditas lainnya, seperti:
- Bawang merah
- Creambath
- Rok anak
- Tomat sayur
- Sepeda anak
"Bawang merah menjadi penyebab inflasi tertinggi karena cuaca ekstrem yang menyebabkan penurunan produksi dan suplai," terang Bambang.
Bambang menambahkan, laju inflasi tahun kalender (kumulatif) Kabupaten Mojokerto sampai bulan Januari 2024 sebesar -0,04 persen dan laju inflasi tahun ke tahun (YoY) periode bulan Januari 2023 sampai Januari 2024 sebesar 2,66 persen.
Sebelumnya, pada bulan Desember 2023, Kabupaten Mojokerto mengalami inflasi sebesar 0,09 persen.