Tangkapan layar video di kanal YouTube Anak Bangsa dengan narasumber Kepala Sekolah (Kepsek) SPI Kota Batu, Risna Amalia. (Dok. YouTube)
PEWARTA.CO.ID, JATIM - Maraknya pemberitaan seputar sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu, Jawa Timur, menarik perhatian kanal Anak Bangsa. Pada unggahan video terbaru, kanal tersebut mengundang Kepala Sekolah (Kepsek) SPI Kota Batu, Risna Amalia sebagai narasumber.
Sudah bisa ditebak apa yang hendak ditanyakan host terkait kehadiran Risna di acara berkonsep dialog interaktif tersebut.
Utamanya, saat disinggung terkait kondisi pembelajaran di SPI Batu ketika situasi tengah memanas seperti yang diberitakan belakangan ini.
Risna menegaskan, situasi dan kondisi di SPI Kota Batu baik-baik saja, tidak seperti apa yang sedang santer diberitakan saat ini.
"Saat ini di SPI Kota Batu sedang baik-baik saja. Bahkan ada ekstrakuliluer life skill yang kadang disebut divisi," ujar Risna.
Bahkan, kata dia, sekolah SPI Kota Batu terus mendapat kepercayaan dari orangtua wali dari luar negeri, seiring bertambahnya siswa yang berasal dari luar Indonesia, seperti Kamboja misalnya.
Kemudian, Risna juga meluruskan tudingan yang menyebutkan jika SPI melibatkan anak-anak sekolah dalam mengelola bisnis restoran, hotel, dan usaha lain yang terafiliasi dengan SPI. Ia menegaskan jika usaha-usaha tersebut dikelola oleh yayasan dan para alumni.
"Jadi bukan anak-anak sekolah yang mengelolanya," tegasnya.
Sementara itu, hadir juga salah satu siswi SPI yang tak lain teman satu angkatan dari pelapor yang membawa isu kasus SPI muncul ke publik. Dalam pengakuannya, bahwa selama belajar di SPI tidak ada peristiwa apapun yang terjadi.
"Selama 14 tahun tinggal di SPI, tidak ada kejadian apapun," ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan Risna, di mana sejak awal sekolah itu berdiri, hampir setiap pekan selalu mendapat kunjungan rutin dari pengawas dan pembina dari Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi.
"Kedatangan pengawas dan pembina setiap minggu itu untuk memastikan proses belajar mengajar di SPI, dan memastikan bahwa di SPI ini tidak ada peristiwa apapun," ucap Risna.
Bahkan, lanjut Risna, pemeriksaan dari Inspektorat Jenderal dari Jakarta selama 10 hari di SPI telah menghasilkan hal yang baik-baik saja.
"Para siswa-siswi di sana (SPI) merasa tidak bisa membendung comment orang-orang soal podcast dkk, tapi mereka akan menunjukkan dengan prestasi. Untuk menunjukkan selama ini tidak ada peristiwa apapun seperti yang diberitakan," tandasnya.
(tim/kha)