Komdigi Bertekad Lahirkan 100.000 Talenta Digital hingga Akhir 2025
![]() |
Wamenkomdigi, Angga Raka Prabowo (kemeja krem) saat meninjau salah satu ruang kelas BPPTIK, Cikarang, Jabar, Jumat (24/1). --Dok. Kompas.com |
PEWARTA.CO.ID - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berkomitmen mencetak 100.000 talenta digital baru hingga akhir tahun 2025.
Program ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang untuk menciptakan 9 juta tenaga ahli digital di Indonesia pada tahun 2030.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Angga Raka Prabowo, memperkenalkan Digital Talent Scholarship (DTS) sebagai program unggulan dalam mewujudkan target tersebut.
“Pada tahun 2025 ini, program DTS menargetkan ada 100 ribu lulusan dari berbagai pelatihan mulai dari topik Artificial Intelligence, cyber security, komputasi awan, hingga coding,” kata Angga saat memberikan sambutan di acara Kick Off Program Badan Pengembangan SDM (BPSDM) Komdigi 2025 di Digital Talent Center Cikarang, Jawa Barat, Jumat (24/1/2025).
DTS dirancang untuk mengembangkan keterampilan digital yang relevan dengan kebutuhan industri masa kini. Program ini melibatkan kolaborasi lintas sektor, termasuk pemerintah, komunitas, institusi pendidikan tinggi, hingga dunia usaha.
“Melalui bantuan koordinasi dan kolaborasi dari pemerintah daerah (Pemda) beserta seluruh jajarannya, sampai hari ini, kita dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat sekitar dan kepada masyarakat Indonesia secara luas,” jelas Angga.
Ia menambahkan, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berfokus pada empat program strategis, yaitu makan bergizi gratis (MBG), swasembada pangan, swasembada energi, dan hilirisasi.
Keberhasilan program-program ini bergantung pada kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang menguasai teknologi digital.
“Ini (empat program) akan sangat berguna bagi masyarakat kita apabila ditopang oleh sumber daya-sumber daya kita yang cakap dalam dunia digital,” tambahnya.
DTS 2025 bekerja sama dengan berbagai perusahaan teknologi global, seperti Microsoft, CISCO, Google, Indosat, Alibaba, hingga Amazon Web Service.
Perusahaan-perusahaan ini memberikan pelatihan digital yang relevan dengan perkembangan industri, termasuk bootcamp, magang, dan job fair.
“Bermitra dengan berbagai pemangku kepentingan menjadi hal yang sangat penting, baik dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, berbagai perusahaan teknologi digital, serta perguruan tinggi,” ujar Angga.
Dalam acara tersebut, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Komdigi dan sejumlah perusahaan teknologi.
MoU ini mendukung pelaksanaan program DTS 2025 dan diwakili oleh Plt. Kepala Badan Pengembangan SDM Komdigi, Hary Budiarto, bersama Chief Financial Officer & Diversity/Inclusion Lead Microsoft Indonesia, Krishna Worotikan.
Selain itu, Komdigi juga meluncurkan survei Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) 2025 untuk mengukur dampak digitalisasi di berbagai sektor masyarakat.
Sumber: Kompas.com